Sūtra pendek berikut termuat sebagai bab ke-63 (ke-56 pada edisi Korea, yang menjadi sumber Taishō) koleksi Damamūrkha Nidāna 賢愚經 (‘Sūtra tentang Yang Arif dan Yang Bodoh’, T. vol. 4, № 202 hlm. 439b). Teks yang dijuduli Bab tentang Avadāna bagaimana Buddha Mulaï Membangkitkan Batin Cintakasih 《佛始起慈心緣品》 ini menceritakan kejadian ketika Buddha kita masih merupakan makhluk biasa yang, bahkan, tidak mengenal bodhicitta itu apa. Waktu pastinya tidak kita ketahui — asaṅkhyeyakalpa-asaṅkhyeyakalpa lampau yang tak dapat terperkirakan — barangkali sangat jauh sebelum Beliau benar-benar pertama sekali menjadi Buddha.
如是我聞。
Demikianlah yang telah kudengar:
一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.
時,諸比丘夏安居竟,往至佛所,禮敬問訊。
Kalakian, setelah pemukiman selama musim panas (varṣāvāsana) selesai, para bhikṣu berangkat menuju ke tempat Buddha untuk memberi hormat dan bertanya kabar kepada-Nya.
佛以慈心,慰喻撫恤:「汝等住彼,得無苦耶?」慈心矜篤,極懷憐愍。
Dengan batin cintakasih, Buddha menyemangati dan menghibur mereka: “Selama berdiam di sana, bebaskah kalian dari penderitaan?” Ketulusan-Nya bercurahkan cintakasih, teramatlah Ia merasa iba.
阿難見之,而白佛言:「世尊慈愍,垂矜特隆。不審世尊發如是心,為遠近耶?」
Ānanda melihat-Nya dan berkata kepada Buddha: “Kasih–sayang yang dianugerahkan Bhagavan teristimewa berlimpah-limpah. Entahkah Bhagavan membangkitkan batin demikian semenjak [waktu yang] jauh ataukah dekat?”
佛告阿難:「若欲知之,當為汝說。過去久遠,不可稱計阿僧祇劫,有二罪人,共在地獄。獄卒驅之使挽鐵車,剝取其皮,用作車鞅。復以鐵棒,打令奔走,東西馳騁,無有休息。
Buddha memberitahu Ānanda: “Jikalau hendak kauketahui, maka bagimu akan Kubabarkan. Jauh lama di masa lampau, ber-asaṅkhyeyakalpa yang tak dapat terperkirakan, adalah dua orang berdosa yang sama-sama di neraka. Petugas neraka memacu mereka agar menghela pedati besi, dan mengupas kulit mereka untuk digunakan sebagai ban kuk pedati. Lagi dengan tongkat besi dideranya mereka supaya cepat berjalan, melaju ke timur dan ke barat tanpa ada istirahat.
「時,彼一人筋力尠薄。獄卒逼之,躃地便起。疲極困乏,絕死復蘇。
“Saat itu salah seorang di antara mereka benar-benar kehabisan kekuatan fisik. Petugas neraka memaksanya bangkit begitu ia tersungkur ke tanah. Kelelahan teramat payah, putuslah [nyawanya] dan mati, lalu siuman lagi.
「彼共對者,見其困苦,興發慈心,憐愍此人,顧白獄卒:『唯願聽我躬代是人,獨挽此車!』
“Yang menemani dia bersama-sama, demi melihat penderitaannya, membangkitkan batin cintakasih, mengibaï orang ini, dan acuh berseru kepada petugas neraka: ‘Berkenanlah kiranya mengizinkan awakku mewakili orang ini, sendirian menghela pedati ini!’
「獄卒瞋恚,以棒打之。應時即死,生忉利天。
“Petugas neraka pun murka, dengan tongkatnya dideranya ia. Dalam sekejap matilah ia dan terlahir di Surga Trāyastrimśa.
「阿難。當知!爾時,獄中慈心人者,我身是也。我乃爾時,於彼地獄受罪之時,初發如是慈矜之心;於一切人,未曾退捨。至於今日,故樂修行慈愍一切。」
“Ānanda, ketahuilah! Pada saat itu orang dengan batin cintakasih di neraka ialah Aku sendiri. Aku pada saat itu, tatkala menerima hukuman di neraka tersebut, pertama kalinya membangkitkan batin cintakasih yang tercurah demikian; terhadap semua orang belum pernah Kutanggalkan. Hingga hari ini, karenanya, Aku gemar mengembangkan praktik mengasih–sayangi semua.”
爾時,阿難聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat Ānanda mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira ia melaksanakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar