譬如群鹿怖畏獵師,既得免離。若得一跳,則喻一歸。如是三跳,則喻三歸。以三跳故,得受安樂。眾生亦爾,怖畏四魔惡獵師故,受三歸依。三歸依故,則得安樂。受安樂者,即真解脫。真解脫者,即是如來。如來者,即是涅槃。涅槃者,即是無盡。無盡者,即是佛性。佛性者,即是決定。決定者,即是阿耨多羅三藐三菩提。
Ibarat kawanan rusa yang takut kepada pemburu dan secepatnya lari menghindar: satu lompatan mereka mengumpamakan satu perlindungan; tiga lompatan mengumpamakan tiga perlindungan. Dengan tiga lompatan, tercapailah kebahagiaan. Semua makhluk pun demikian. Karena takut kepada sang pemburu, keempat māra, maka mereka mengambil Tiga Perlindungan. Karena Tiga Perlindungan, tercapailah kebahagiaan. Tercapainya kebahagiaan adalah Pembebasan sejati. Pembebasan sejati adalah Tathāgata. Tathāgata adalah Nirvāṇa. Nirvāṇa adalah tanpa akhir. Tanpa akhir adalah hakikat Kebuddhaan. Hakikat Kebuddhaan adalah kepastian. Kepastian adalah Anuttara-samyak-saṃbodhi.
—— Mahāparinirvāṇa Sūtra 《大般涅槃經》 jilid 5
(T. vol. 12, № 374 hlm. 395c)
※
Menjadikan Triratna sebagai tempat berlindung berarti mengakui-Nya sebagai satu-satunya penolong dan penjaga. Dalam Sarvāstivāda-vinaya Vibhāṣā 《薩婆多毘尼毘婆沙》 (T. vol. 23, № 1440 hlm. 505a) diceritakan sebuah perumpamaan:
譬如有人有罪於王,投向異國,以求救護。
Misalkan terdapat seseorang yang bersalah terhadap raja dan melarikan diri ke negeri lain untuk memohon suaka.
異國王言:「汝求無畏者,莫出我境界!莫違我教!必相救護。」
Raja negeri lain itu berkata: “Jika engkau hendak mencari keamanan, jangan keluar dari wilayah kami! Janganlah melawan hukum kami! maka kami dapat menolong dan menjagaïmu.”
眾生亦爾,繫屬於魔,有生死過罪,歸向三寶,以求救護。
Semua makhluk pun demikian. Karena terikat kepada māra, dan karena karma yang menyebabkan mereka berada dalam kelahiran dan kematian (saṃsāra), maka mereka berlindung kepada Triratna untuk memohon pertolongan dan penjagaan.
Jika dengan setulus hati kita hanya berlindung kepada Triratna dan tidak kepada yang lain, serta menaati Ajaran Buddha, maka perlukah kita takut kepada māra dan kejahatannya?
Ada empat jenis māra:
1. Kleśa-māra 煩惱魔
2. Skandha-māra 陰魔Kekotoran batin (kleśa) merupakan māra karena merintangi timbulnya kualitas baik di dalam batin. Melalui perlindungan kepada Triratna, kita dapat memperoleh anutpattika-dharma-kṣanti sehingga segala kekotoran batin akan terpotong.
3. Mr̥tyu-māra 死魔Kelima agregat (pañcaskandha) pembentuk batin dan jasmani merupakan māra karena senantiasa mengalami perubahan. Melalui perlindungan kepada Triratna, kita dapat merealisasi tubuh Dharma (dharmakāya) sehingga tubuh fisis (rūpakāya) dengan ketidakkekalannya takkan membawa penderitaan lagi.
4. Devaputra-māra 天子魔Kematian (mr̥tyu) merupakan māra karena terurainya keempat unsur pembentuk jasmani merampas kesempatan hidup kita untuk mengembangkan batin. Melalui perlindungan kepada Triratna, tubuh fisis (rūpakāya) telah kita atasi sehingga keadaan tanpa-kematian dapat kita capai.
Maka dapat kita lihat di sini bahwa berlindung kepada Triratna sungguh merupakan satu-satunya Jalan menuju Pembebasan.Raja dewa dari surga ke-6, Paranirmitavaśavartin, yang bernama Pāpīyān/Pāpīmān (‘Si Jahat’) merupakan māra karena, sebagai penguasa Kāmadhātu, ia beserta anak buahnya berusaha menghalangi segala praktek spiritual yang dapat membawa kita kepada Pembebasan. Jika kita telah menaklukkan ketiga māra sebelumnya — berkat perlindungan kepada Triratna — halangan apa lagi yang dapat ia tujukan kepada kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar