Powered by Administrator

Translate

Minggu, 02 Februari 2014

Definisi Śīla


戒是無上菩提本  應當具足持淨戒
若能具足持淨戒  一切如來所讚歎

Śīla adalah dasar dari Bodhi yang tiada tara:
hendaknya peganglah Śīla yang murni dengan sempurna.
Apabila dapat dengan sempurna memegang Śīla yang murni,
seseorang akan dipuji oleh semua Tathāgata.

—— Bhadraśrī Sūtrakitab ke-8 dari Avataṃsaka LX
《六十華嚴·賢首菩薩品第八》
(T. vol. 9, № 278 hlm. 433b)



Secara tradisonal, etimologi śīla atau moralitas kerapkali dikaitkan dengan kata śītala yang berarti ‘sejuk dan jernih’ (Cn. ch'ing-liang 清涼). Panasnya kobaran api kleśa akan terpadamkan berkat moralitas. Oleh sebab itulah, maka moralitas disebut śīla.

Śīla dapat mencegah batin dan jasmani dari segala kesalahan akibat kontra-displin (asaṃvara) yang tak termanifestasi. Śīla menghentikan kejahatan yang timbul dari ketiga karma; śīla mengingatkan agar perbuatan buruk melalui ketiga saluran karma ditinggalkan sejauh-jauhnya.

Dalam Upāsaka Śīla Sūtra 《優婆塞戒經》 (T. vol. 24, № 1488 hlm 1071b), śīla didefinisikan sebagai:
  •  Pengendalian (chih 制)
Karena dapat mengekang segala dharma yang tidak baik, maka śīla disebut pengendalian.
  •  Pembendungan (tsê-ai 迮隘)
Meskipun gagasan/pikiran jahat timbul, pada hakikatnya śīla tak dapat menampung kejahatan. Oleh sebab itulah, śīla disebut pembendungan.
  •  Kesejukan (ch’ing-liang 清涼)
Śīla menghalangi panasnya kleśa agar tak dapat masuk. Maka śīla disebut kesejukan.
  •  Kenaikan (shang 上)
Śīla mampu mengangkat kelahiran ke alam surga, hingga mencapai Pencerahan yang tiada tara. Maka śīla disebut kenaikan.
  •  Latihan (hsüeh 學)
Śīla melatih penaklukan batin dan semua indera sehingga kebijaksanaan berkembang. Maka śīla disebut latihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar