Powered by Administrator

Translate

Perolehan dan Pelepasan Disiplin dalam Sarvāstivāda-vinaya Vibhāṣā

Perumpamaan daun yang digunakan dalam Sarvāsivada-vinaya Vibhāṣā di bawah ini (T. vol. 23, hlm. 508a–b) sangat sesuai menggambarkan pandangan si pengarang mengenaï persatuan beberapa tipe disiplin Prātimokṣa yang ko-eksis. Pada posisi mana pun seseorang berada dalam kelompok kemasyarakatan Buddhis, hanya satu substansi disiplin yang dapat dimilikinya. Seorang upāsaka cuma memiliki satu substansi disiplin (yakni: substansi disiplin upāsaka). Seorang śrāmaṇera juga cuma memiliki satu substansi disiplin (yakni: substansi disiplin śrāmaṇera), dan tiada substansi kedua dalam dirinya. Seorang bhikṣu pun cuma memiliki satu substansi disiplin (yakni: substansi disiplin bhikṣu), dan tiada substansi kedua atau ketiga dalam dirinya. Lantas ke manakah substansi disiplin lebih rendah yang mereka miliki sebelumnya? Apakah lepas?

Menurut pengarang Sarvāsivada-vinaya Vibhāṣā tidak lepas. Diibaratkan pucuk pucat di musim semi seluas 5 cm², misalnya, berkembang menjadi daun hijau seluas 10 cm² di musim panas. Yang terjadi bukanlah pucuk pucat tersebut rontok lalu, secara tiba-tiba, muncul daun hijau seluas 10 cm². Daun hijau di musim panas adalah satu lembar yang sama dengan pucuk pucat di musim semi. Dalam lembaran seluas 10 cm² tersebut terkandung 5 cm² yang berasal dari pucuk pucat di musim semi. Demikianlah saat seorang upāsaka meninggalkan rumah-tangga, substansi disiplinnya tidak lepas, melainkan bergabung dengan langkah-langkah latihan tambahan dan bersatu menjadi substansi disiplin śrāmaṇera. Substansi disiplin śrāmaṇera itu dimiliki satu orang yang sama yang sebelumnya memiliki substansi disiplin upāsaka. Dalam substansi disiplin yang berlangkah latihan 10 tersebut terkandung 5 langkah latihan yang berasal dari substansi disiplin saat ia menjadi upāsaka.

Daun hijau seluas 10 cm² di musim panas selanjutnya berkembang menjadi daun kuning seluas 250 cm² di musim gugur. Yang terjadi bukanlah daun hijau tersebut rontok lalu, secara tiba-tiba, muncul daun kuning seluas 250 cm². Daun kuning di musim gugur adalah satu lembar yang sama dengan daun hijau di musim panas. 10 cm² yang berasal dari daun hijau di musim panas kini terkandung dalam lembaran seluas 250 cm² tersebut, yang akan memutih dan rontok di musim dingin. Begitu pula saat seorang śrāmaṇera menerima upasaṃpadā, substansi disiplinnya tidak lepas, melainkan bergabung dengan langkah-langkah latihan tambahan dan bersatu menjadi substansi disiplin bhikṣu. Substansi disiplin bhikṣu itu dimiliki satu orang yang sama yang sebelumnya memiliki substansi disiplin śrāmaṇera. 10 langkah latihan yang berasal dari substansi disiplin saat ia menjadi śrāmaṇera kini terkandung dalam substansi disiplin yang berlangkah latihan 250 tersebut, yang akan kedaluwarsa dan lepas secara otomatis saat ia meninggal.







問曰:若白衣不受五戒,直受十戒,得戒不?
Tanya: Apabila umat awam berjubah putih tidak menerima Lima Śīla, tetapi langsung menerima Sepuluh Śīla, apakah ia memperoleh disiplin?

答曰:一時得二種戒:得優婆塞戒、得沙彌戒。若不受五戒、十戒,直受具戒,一時得三種戒。
Jawab: Dalam seketika ia memperoleh dua jenis disiplin: memperoleh disiplin upāsaka dan memperoleh disiplin śrāmaṇera. Apabila tidak menerima Lima Śīla dan Sepuluh Śīla, tetapi langsung menerima Upasaṃpanna Śīla, dalam seketika ia memperoleh tiga jenis disiplin.



問曰:若受具戒一時得三種戒者,何須次第先受五戒、次受十戒、後受具戒耶?
Tanya: Apabila dengan [langsung] menerima Upasaṃpanna Śīla dalam satu kesempatan dapat memperoleh tiga jenis disiplin, mengapakah kita harus berurutan sebelumnya menerima Lima Śīla, kemudian menerima Sepuluh Śīla, dan belakangan baru menerima Upasaṃpanna Śīla?

答曰:雖一時得三種戒,深習佛法必須次第:先受五戒以自調伏;信樂漸增,次受十戒;既受十戒,善心轉深,次受具戒。如是次第得佛法味,好樂堅固,難可退敗。如游大海漸漸深入,入佛法海亦復如是。若一時受具戒者,既失次第,又破威儀。
Jawab: Meskipun dalam satu kesempatan memperoleh tiga jenis disiplin, untuk mendalami Buddhadharma maka haruslah berurutan: sebelumnya kita menerima Lima Śīla demi menjinakkan diri; setahap demi setahap keyakinan bertambah, dan berikutnya [barulah] menerima Sepuluh Śīla; setelah menerima Sepuluh Śīla, batin yang baik bergulir makin mendalam, dan berikutnya [barulah] menerima Upasaṃpanna Śīla. Dengan urut-urutan demikian rasa Buddhadharma kita peroleh; kegemaran [padanya] semakin kukuh dan sukar dipalingkan atau dirusakkan. Bagai berenang di samudra yang berangsur-angsur semakin dalam, memasuki lautan Buddhadharma pun demikian. Apabila dalam satu kesempatan [langsung] menerima Upasaṃpanna Śīla, kita telah kehilangan urut-urutan dan juga melanggar tatacaranya.

復次!或有眾生應受五戒而得道果,或有眾生因受十戒而得道果。以是種種因緣,是故如來說此次第。

Selanjutnya pula, ada makhluk yang mesti menerima Lima Śīla untuk dapat memperoleh Jalan dan Buah; ada pula makhluk yang disebabkan menerima Sepuluh Śīla memperoleh Jalan dan Buah! Karena sebab-musabab bermacam-macam inilah, maka Tathāgata membabarkan urut-urutan tersebut (yakni: untuk menyediakan kesempatan bagi makhluk-makhluk yang memang dapat tercerahkan saat menerima tipe disiplin tersebut).






若先受五戒、次受十戒,受十戒時亦成就二戒:五戒、十戒。
Apabila sebelumnya menerima Lima Śīla, dan kemudian menerima Sepuluh Śīla, maka pada saat menerima Sepuluh Śīla itu terbentuk dua disiplin [dalam diri si penerima]: Lima Śīla dan Sepuluh Śīla.

已學戒已,次受具戒,受具戒時成就三種戒:五戒、十戒、具戒。
Setelahnya lalu berlatih Śīla, dan kemudian menerima Upasaṃpanna Śīla, maka pada saat menerima Upasaṃpanna Śīla itu terbentuk tiga disiplin: Lima Śīla, Sepuluh Śīla, dan Upasaṃpanna Śīla.

七種受戒中,唯白四羯磨戒次第三時得,餘六種受戒但一時得,無三時次第得也。
Di antara ketujuh jenis penerimaan disiplin [Prātimokṣa], disiplin dengan jñapti-caturtha karman saja yang diperoleh secara berurutan melalui tiga kesempatan; penerimaan enam jenis disiplin lainnya cuma melalui satu kesempatan [sudah] diperoleh, tiada perolehan secara berurutan melalui tiga kesempatan.






若一時得三種戒,若欲捨時,若言:『我是沙彌、非比丘』,即失具戒;二種戒在:五戒、十戒。
Bila dalam satu waktu seseorang memiliki tiga jenis disiplin, pada saat hendak melepas jikalau ia berkata: “Aku adalah śrāmaṇera, bukan bhikṣu”, maka ia kehilangan Upasaṃpanna Śīla-nya; dua jenis disiplin lainnya bertahan: Lima Śīla dan Sepuluh Śīla.

若言:『我是優婆塞、非沙彌』,即失十戒;五戒在。
Jikalau ia berkata: “Aku adalah upāsaka, bukan śrāmaṇera”, maka ia kehilangan Sepuluh Śīla-nya; Lima Śīla-nya bertahan.

若言:『在家、出家一切盡捨,我是三歸優婆塞』,三種一時盡失;不失三歸。
Jikalau ia berkata: “[Disiplin] monastik maupun perumahtangga semuanya kulepaskan, Aku adalah upāsaka dengan Tiga Perlindungan saja”, maka ketiga jenis [disiplinnya] dalam satu waktu hilang semua; namun ia tidak kehilangan Tiga Perlindungan.

若次第得三種戒,捨法次第——如一時得戒中說。
Sebagaimana tiga jenis disiplin perolehannya berurutan, metode pelepasannya juga berurutan — lihat pada perolehan disiplin dalam seketika yang telah dijelaskan di atas.






若先受優婆塞五戒,後出家受十戒,捨五戒不?
Jikalau seseorang sebelumnya menerima Lima Śīla upāsaka, belakangan meninggalkan rumah-tangga dan menerima Sepuluh Śīla, apakah Lima Śīla-nya lepas?

答曰:不捨。但失名、失次第,不失戒也。失優婆塞名,得沙彌名。失白衣次第,得出家次第。
Jawab: Tidak lepas. Hanya saja ia kehilangan sebutannya, kehilangan [posisi] urutannya, tetapi tidak kehilangan [substansi] disiplinnya. Ia kehilangan sebutan sebagai upāsaka dan memperoleh sebutan śrāmaṇera. Ia kehilangan [posisi] urutan sebagai umat berjubah putih dan memperoleh [posisi] urutan sebagai monastik.



若沙彌受具足戒時,失十戒、五戒不?
Jikalau seorang śrāmaṇera menerima Upasaṃpanna Śīla, apakah ia kehilangan [substansi] Sepuluh Śīla dan Lima Śīla-nya?

答曰:不失。但失名、失次第,不失戒也。失沙彌名,得比丘名。失沙彌次第,得比丘次第。
Jawab: Tidak kehilangan. Hanya saja ia kehilangan sebutannya, kehilangan [posisi] urutannya, tetapi tidak kehilangan [substansi] disiplinnya. Ia kehilangan sebutan sebagai śrāmaṇera dan memperoleh sebutan bhikṣu. Ia kehilangan [posisi] urutan sebagai śrāmaṇera dan memperoleh [posisi] urutan sebagai bhikṣu.



始終常是一戒,而隨時受名,譬如樹葉,春夏則青、秋時則黃、冬時則白。
Di awal maupun akhir selalu [hanya ada] satu Śīla, yang seturut kesempatan memperoleh sebutan tertentu, ibarat daun di pohon yang menghijau di musim semi dan panas, menguning di musim gugur, dan memutih di musim dingin.

隨時異故,樹葉則異,而始終故是一葉。戒亦如是,常是一戒,隨時有異。

Seturut kesempatan yang berbeda, daun di pohon juga berbeda; namun di awal maupun akhir ia [tetap] satu daun. Śīla pun demikian selalu [hanya ada] satu Śīla, tetapi seturut kesempatan mengalami kebedaan.

又如乳、酪、酥、醍醐四時差別。
Juga ibarat susu, dadih, mentega, dan minyak samin yang berlainan di empat kesempatan.

雖隨時有異,而故是一乳也。戒亦如是,雖三時有異,戒無異也。

Meskipun seturut kesempatan mengalami kebedaan, sediakala ia adalah susu yang satu. Śīla pun demikian, meskipun melalui tiga kesempatan mengalami kebedaan, Śīla tersebut tiada berbeda (yakni, bermula dari disiplin terendah yang satu: Lima Śīla).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar