Powered by Administrator

Translate

Sebuah Liturgi Pravrajyā Mahāsāṅghika?

Kitab Sepuluh Śīla dan Tatakrama Śrāmaṇera 《沙彌十戒法并威儀》 (T. № 1471), yang nama penerjemahnya telah hilang, mulaï terjumpaï dalam katalog-katalog sejak zaman T’ang. Katalog tertua yang masih lestari yang diterbitkan oleh Sêng-yu 僧祐 k.l. tahun 515, Ch’u san-tsang chi chi 《出三藏記集》 (‘Kumpulan Catatan [Teks-Teks] yang Telah Diterjemahkan dari Tripiṭaka’, T. vol. 55, № 2145 hlm. 24b), hanya menyebutkan adanya judul-judul sbb.:

《沙彌十戒經》,一卷 Sūtra tentang Sepuluh Śīla Śrāmaṇera, 1 jilid.
(舊録云《沙彌戒》)
(Rekaman lama menyebutnya Śīla-Śīla Śrāmaṇera.)
《沙彌威儀》,一卷  Tatakrama Śrāmaṇera, 1 jilid.
《沙彌尼戒》,一卷  Śīla-Śīla Śrāmaṇerī, 1 jilid.

Jadi, jelaslah pada zaman Sêng-yu teks-teks ini beredar terpisah. Dua yang terakhir bahkan masih dapat kita jumpaï sebagai teks independen dalam Kanon Taishō, masing-masing dinomori 1472 (dianggap sebagai terjemahan Guṇabhadra) dan 1474 (judulnya diakhiri kata sūtra 經). T. № 1471 yang kita kenal sekarang tampaknya dikompilasi oleh seorang editor di zaman T’ang, atau sebelumnya, yang menggabungkan Sūtra tentang Sepuluh Śīla Śrāmaṇera dengan Tatakrama Śrāmaṇera Guṇabhadra, serta ditambahi lagi daftar “tatakrama śrāmaṇera dalam 72 poin” (沙彌七十二威儀) yang sumbernya tidak kita ketahui. Ia lalu menulis sebuah prakata yang, sayangnya, kini sudah tidak lengkap lagi (lihat di bawah).

Dalam menerjemahkan T. № 1471 kali ini, tatakrama Guṇabhadra dan tatakrama 72 poin di dalamnya akan kita abaikan. Dugaan apakah Sūtra tentang Sepuluh Śīla Śrāmaṇera yang beredar di zaman Sêng-yu memiliki struktur persis sama dengan apa yang diterjemahkan di bawah, belum bisa kita pastikan. Terjemahan kita terdiri atas dua bagian. §1 mengutip kisah penahbisan Rāhula yang, setelah diperbandingkan (lihat tabel), identik dengan kisah dalam Mahāsāṅghika Vinaya 《摩訶僧祇律》 (T. vol, 22, № 1425 hlm. 460b–c) serta dalam teks Mahāvastu (yang merupakan bagian dari Vinaya Piṭaka kaum Lokottaravādin). Secara tiba-tiba alur cerita pada §1 dimodifikasi dari ritus pravrajyā untuk Rāhula menjadi untuk śrāmaṇera secara umum (dengan menghilangkan nama Rāhula). Ritus lalu ditutup satu paragraf nasihat oleh upādhyāya, dan disusul homili di §2.

Inti dari Sūtra tentang Sepuluh Śīla Śrāmaṇera sepatutnya hanya meliputi §2, yang padanannya untuk śrāmaṇerī beredar sebagai teks independen (yakni, T. № 1474). Bersimpangan dengan T. № 1474, homili pada §2 tidak membabarkan penjelasan kesepuluh langkah latihan satu demi satu, tetapi justru mengenaï cara hidup monastik secara umum¹ (ketidaktaatan pada cara hidup tersebut memang merupakan pelanggaran śīla juga — biasanya duṣkr̥ta — bagi seorang śrāmaṇera). Kita pun tidak tahu apakah §2 pernah benar-benar digunakan sebagai liturgi resmi oleh mazhab tertentu. Meskipun ritus pravrajyā Mahāsāṅghika (atau sub-mazhabnya, Lokottaravāda) dilekatkan di mukanya, masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan afiliasi teks ini. Demikian pula untuk T. № 1474 yang, kendati menjelaskan lengkap kesepuluh langkah latihan, namun urut-urutannya berbeda dengan yang terdapat dalam teks-teks Vinaya mazhab mana pun yang lestari saat ini².







〈序〉
Prakata



夫乾坤覆載,以人為貴。立身處世,以禮儀之。本君臣、父子,非禮不立。防邪止姦,非禮不禁。和國崇婚,非禮不定。遜悌鄉邑,非禮不通。師徒朋友,非禮不敬。吊喪問疾,非禮不行。
Di antara segala yang dinaungi langit dan disangga bumi, manusia adalah yang paling berharga. Maka hidup bertempat di dunia ini haruslah ditata dengan etika. Koordinasi antara atasan–bawahan, orangtua–anak takkan terdirikan tanpa etika. Penangkalan kesesatan dan pemberantasan kecabulan takkan teraturkan tanpa etika. Kedamaian negara dan harmoni pernikahan takkan terpastikan tanpa etika. Silaturahmi antarsaudara dan relasi antardaerah takkan tertembus tanpa etika. Hubungan guru–murid dan kawan–teman takkan terhormati tanpa etika. Pelayatan yang mati dan penjengukan yang sakit takkan terjadi tanpa etika.

昔先賢垂範,永以為軌則。喪祭之儀,世務之急,是以信行之,機旦夕之要。今世浮遊,或輕或重,或深或淺,不諧法則,以致譏論。……
Orang-orang bajik zaman dahulu telah mewariskan pedoman, sebagai peraturan untuk selama-lamanya. Tatacara perkabungan merupakan perkara duniawi yang mendesak untuk dijalankan dengan percaya, di kesempatan siang maupun malam. Dalam dunia yang terombang-ambing sekarang, entah ringan atau berat, entah dalam atau dangkal, semuanya tidak bersuaian dengan peraturan Dharma — bahkan sampai menjadi bahan olok-olok. …













    《沙彌十戒法并威儀》(一卷)
Sepuluh Śīla dan Tatakrama Śrāmaṇera
(dalam 1 jilid)






失譯人名,今附東晋錄
Nama penerjemahnya hilang,
namun teks ini telah tercantum pada rekaman Dinasti Tsin Timur






§1



佛語舍利弗:「汝去度羅睺羅出家。」
Buddha memberitahu Śāriputra: “Pergilah engkau memberikan Rāhula tahbisan untuk meninggalkan rumahtangga (pravrajyā).”



舍利弗言:「我當云何度?」
Śāriputra berkata: “Bagaimanakah saya harus menahbiskannya?”



佛教言:「『我羅睺羅
Buddha mengajarinya untuk mengucapkan: “ ‘Aku, Rāhula,

歸依佛,
berlindung kepada Buddha,

歸依法,
berlindung kepada Dharma,

歸依僧。』
berlindung kepada Saṅgha.’
(如是三說)
(Demikian katakan tiga kali)


『我某甲
‘Aku N.

歸依佛竟,
telah berlindung kepada Buddha,

歸依法竟,
telah berlindung kepada Dharma,

歸依僧竟。』
telah berlindung kepada Saṅgha.’
(如是三說)
(Demikian katakan tiga kali)


『盡形壽不殺生。
‘Seumur hidup aku takkan membunuh makhluk hidup.

盡形壽不盜。
Seumur hidup aku takkan mencuri.

盡形壽不邪婬。
Seumur hidup aku takkan melakukan aktivitas seksual yang salah.

盡形壽不妄語。
Seumur hidup aku takkan berkata dusta.

盡形壽不飲酒。』
Seumur hidup aku takkan meminum minuman keras.’


『佛・婆伽婆出家;我某甲,因和尚某甲,隨佛出家。』
‘Buddha, sang Bhagavan, meninggalkan rumahtangga; maka aku N., di bawah Upādhyāya N., pun mengikuti Buddha meninggalkan rumahtangga.’
(如是三說)
(Demikian katakan tiga kali)


『佛・婆伽婆出家,捨俗服,著袈裟;我某甲,因和尚某甲,隨佛出家,捨俗服,著袈裟。
‘Buddha, sang Bhagavan, meninggalkan rumahtangga, melepas pakaian awam dan mengenakan kaṣāya; maka aku N., di bawah Upādhyāya N., pun mengikuti Buddha meninggalkan rumahtangga, melepas pakaian awam dan mengenakan kaṣāya.

盡形壽不殺生,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak membunuh makhluk hidup, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不盜,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak mencuri, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不婬,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak melakukan aktivitas seksual, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不妄語,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak berkata dusta, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不飲酒,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak meminum minuman keras, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不著香華鬘,不香塗身,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak mengenakan wewangian, bebungaan, perhiasan, atau kosmetika di badan, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不歌舞倡妓,不往觀聽,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak menyanyi, menari, bermain musik, serta tidak pergi menonton atau mendengarnya, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不坐高廣大床,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak duduk di atas ranjang yang tinggi atau mewah, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不非時食,持沙彌戒。
Seumur hidup tidak makan pada bukan-waktunya, akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.

盡形壽不捉持生像金、銀、寶物,持沙彌戒。』」
Seumur hidup tidak memunyaï emas, perak, atau harta berharga, dalam bentuk mentah (jāta) atau setaranya (rūpa), akan kupegang sebagai śīla śrāmaṇera.’ ”

— (Nasihat upādhyāya:)


「汝今已受沙彌十戒竟,當盡形壽頂戴奉持,終身不得犯。
“Engkau kini telah menerima sepuluh śīla śrāmaṇera, junjung dan peganglah untuk seumur hidupmu. Selama hayat dikandung badan, tidak boleh kaulanggar.

應供養三寶、和尚、阿闍梨,一切如法教。不得違逆,上中下坐,心常恭敬。
Berilah persembahan kepada Triratna, upādhyāya, dan ācārya, sesuai dengan ajaran Dharma. Janganlah membangkang, tetapi hormati urutan senioritas dengan segenap hatimu.

勤求方便坐禪、誦經、學問、勸助作福。閉三惡道,開涅槃門。於比丘法中,增長正業,得四道果。」
Berupayalah dengan tekun untuk bermeditasi, mendaraskan sūtra, melakukan studi, turut bergembira dalam berbuat jasa. Tutuplah tiga jalur kelahiran rendah dan bukalah gerbang Nirvāṇa. Tingkatkan aktivitas yang tepat dalam bhikṣu-dharma sehingga keempat Jalan dan Buah dapat kauperoleh.”




§2



  1. 「沙彌之戒,盡形壽不得殘殺、傷害人物。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak membunuh atau mencelakaï manusia atau makhluk apa pun.

    當念所生,及師友恩。精進行道,欲度父母。慎無慍訟,推直於人,引曲向己。
    Ingatlah budi orangtua yang melahirkan, serta guru (kalyāṇamitra) kita. Bersemangatlah mempraktikkan Jalan demi menyeberangkan ayah dan ibu. Hindari percekcokan: menuntut yang lurus kepada orang lain, tetapi mengadopsi yang bengkok untuk diri sendiri.

    蠉飛、蠕動、蚑行之類,無所剋傷,施恩濟之,使其得安。心念為人,言無及殺。見殺不食、聞聲不食、疑殺不食。若見殺時,當起慈心,誓:
    Serangga yang beterbangan, hewan yang melata, atau makhluk yang berkeriapan janganlah kausakiti. Pancarkan budi dan tolonglah mereka agar mereka mendapat selamat. Hendaknya batinmu merenung: yang disebut sebagai manusia, tiadalah pernah membunuh. Bilamana kaulihat [seekor hewan] dibunuh, janganlah kaumakan; bilamana mendengar suaranya, janganlah kaumakan; bilamana ragu ia dibunuh [untukmu], janganlah kaumakan. Pada saat melihat pembunuhan, engkau harus membangkitkan kesayangan dan bertekad:

    『吾得道,國無殺者。』
    ‘Semoga pada saat aku memperoleh Pencerahan, tiada pembunuhan di negeriku.’

    草木不用,慎無毀傷。有犯斯戒,非沙彌也。
    [Bahkan] rumput dan tanaman, apabila tidak diperlukan, jangan sembarang dimusnahkan. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  2. 「沙彌之戒,盡形壽不得偷盜。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak mencuri.

    圭合銖兩,一無欺人。心存于義,口不教取。
    Satu titis atau satu centong, satu gram atau satu tahil pun, janganlah menipu orang. Peliharalah batin dalam kelurusan, juga tidak secara lisan mengajari orang mengambil [apa yang tidak diberikan].

    販賣僕使奴婢、借賃僮客,或有惠施,一不得取。無服飾、珍玩、高床、幃帳;衣趣蔽形,無以文綵。食趣支命,不得嗜味。
    Baik pelayan atau hamba yang diperjual–belikan, baik budak yang dipinjam–sewakan — apabila ada yang mendermakannya — satu pun tidak boleh kauambil. Tiada berperhiasan, bermain timangan, beranjang tinggi, atau bergorden mewah; cenderunglah berpakaian sederhana, tanpa sulaman warna-warni. Makanlah sekadar untuk mendukung kehidupan, bukan demi memuaskan cita rasa.

    無得貯畜穀糧、藏積穢寶。人與不受;受則不留,轉濟窮乏。常為人說不貪之德。寧就斷手,不取非財。有犯斯戒,非沙彌也。
    Jangan menimbun bahan pangan atau mengumpulkan harta yang kotor. Apabila ada yang memberikan, jangan kauterima; apabila diterima, jangan kausekap, tetapi alihkanlah untuk menolong yang miskin dan kekurangan. Kepada orang-orang senantiasalah mewartakan kebajikan dari tanpa-keserakahan. Lebih baik kutung tanganmu daripada mengambil kekayaan yang tidak sah. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  3. 「沙彌之戒,盡形壽不得取婦,畜養繼嗣。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak mengambil istri atau mengembangkan keturunan.

    防遠女色,禁閉六情。莫覩美色;目不瞻眄,心無念婬、口無言調。華香脂粉,無以近身。好聲邪色,一無視聽。
    Hindarilah sejauh-jauhnya objek seksual, tutuplah keenam inderamu. Rupa yang cantik janganlah kaupandang; apabila mata tidak meliriknya, maka batin takkan memikirkan nafsu, mulut pun takkan mengucapkan rayuan. Janganlah bunga, parfum, atau kosmetika mendekati badanmu. Suara merdu dan tontonan sesat, satu pun jangan kautengok atau kaudengarkan.

    寧破骨、碎心、焚燒身體,不得為婬。雖婬妷而生垢穢,不如貞潔而死。有犯斯戒,非沙彌也。
    Lebih baik remuk tulangmu, hancur jantungmu, dan terbakar tubuhmu, namun jangan melakukan hubungan seksual. Meskipun hidup, tetapi ternodaï nafsu birahi, tidaklah lebih baik daripada mati dalam kemurnian. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  4. 「沙彌之戒,盡形壽誠信為本。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup memiliki ketulusan dan kredibilitas sebagai dasar.

    不得兩舌、惡罵、妄言、綺語,前譽後毀,證人入罪。徐言持政,無宣人短。為人說法,思合議理。見有諍者,兩說和善。
    Engkau tidak boleh bercabang lidah, memaki-maki, berkata dusta, atau mengomong kosong; memuji-muji di depan, tetapi menjerumuskan di belakang; atau mengucapkan kesaksian [palsu] supaya seseorang jadi bersalah. Berbicaralah secara perlahan dan teratur; jangan menyebarkan kelemahan orang. Dalam berceramah kepada orang lain, pertimbangkanlah kesesuaiannya dengan prinsip Dharma. Apabila terdapat argumentasi, babarkan kedua kalinya dengan baik dan ramah.

    夫士處世,斧在口中;所以斬身,由其惡言。不慎言者,非沙彌也。
    Bertempat hidup di dunia, sesungguhnya manusia memiliki kapak di mulutnya; terpenggalnya diri adalah dikarenakan perkataan sendiri yang jahat. Barangsiapa yang tidak berhati-hati atas perkataannya, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  5. 「沙彌之戒,盡形壽不得飲酒。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak meminum minuman keras.

    無得嘗酒,無得嗅酒,亦無粥酒,無以酒飲人,無飲藥酒,無止酒舍。
    Janganlah mencicipi minuman keras, janganlah menciumi minuman keras, juga jangan menjual minuman keras. Jangan menghidangkan minuman keras kepada orang lain. Jangan meminum arak obat. Jangan singgah di rumah minum.

    酒為毒水,眾失之原,殘賢毀聖,招致禍殃。四等枯朽、去福就罪,靡不由之。寧飲洋銅,慎無犯酒。有犯斯戒,非沙彌也。
    Minuman keras adalah racun, sumber segala kerugian. Ia membinasakan yang bajik dan menjerumuskan yang suci, ia mengundang musibah dan malapetaka. Merosotnya empat kesetaraan (catvāri apramāṇāni), perginya jasa dan terbitnya dosa, tiada bukan berasal darinya. Lebih baik meminum tembaga lebur namun tiada melanggar [pantang] minuman keras. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  6. 「沙彌之戒,盡形壽不得習弄兵仗、手執利器;畜養六畜、籠繫飛鳥;車輿騎乘,快心恣意,馳騁遊獵,彈射禽獸。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak berbiasa memainkan peralatan kemiliteran, memegang senjata tajam di tangan; menternakkan enam jenis hewan, mengurung burung yang terbang ke dalam sangkar; bersenang-senang sesuka hati mengendaraï kereta atau menaiki tunggangan, dan balap-balapan untuk berburu, menembak unggas dan binatang.

    無得放火,焚燒山林,傷害眾生。無得就決湖池,堰塞派瀆,鉤釣魚網,殘害水性。有犯斯戒,非沙彌也。
    Janganlah melepas api untuk membakar hutan di pegunungan sehingga mencelakakan makhluk hidup. Janganlah, dengan membuat waduk atau kolam, membendung aliran sungai untuk [memudahkan] mengail atau menjala ikan, dan membinasakan satwa air. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  7. 「沙彌之戒,盡形壽不得習弄碁局、摴蒲、博塞,諍於勝負;弄舞調戲,吟咏歌音,手執樂器:琴瑟、箜篌、箏笛、竽笙,以亂道意。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak berbiasa memainkan papan othello, ludo, catur dsb., dan berargumen tentang menang–kalah; atau berjoget tandak dan merayu gombal, berdeklamasi dan bernyanyi-nyanyi, memegang alat-alat musik di tangan seperti: kecapi, harpa, siteran, seruling, bangsi dsb., yang mengacaukan pikiran dari Jalan.

    無得墾掘山澤、耕犁田畝、修治園圃、種植五穀,船車賈作,於市販買,與百姓諍利。有犯斯戒,非沙彌也。
    Janganlah mengusahakan tanah pegunungan dan perairan, membajak sawah dan ladang, bertani dan berkebun, bercocok-tanam lima jenis padi-padian, lalu mendagangkannya dengan kapal dan kereta, berjual–beli di pasar, dan berdebat mengenaï keuntungan dengan beragam orang. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  8. 「沙彌之戒,盡形壽不得學習奇技、巫醫、蠱道,時日卜筮,占相吉凶,仰觀曆數推步盈虛。日月薄蝕、星宿變怪、山崩地動、風雨旱澇、歲熟不熟、有疫無疫,一不得知。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak mempelajari keterampilan eksentrik, pengobatan dukun, atau ilmu sihir; meramal hari dan waktu; melihat pertanda mujur dan sial; atau mengamati primbon dan memperhitungkan baik-buruknya pergerakan samawi. Gerhana matahari dan bulan, perubahan rasi dan bintang, gunung longsor dan gempa bumi, angin dan hujan, kekeringan dan kebanjiran, tahun yang panas atau tidak, ada wabah atau tidak — satu pun jangan kautilik.

    不得論說國家政事,評量優劣;出軍行師,攻伐勝負。有犯斯戒,非沙彌也。
    Janganlah berdiskusi tentang politik pemerintahan negara, mengkritik dan menilainya ulung atau lemah; atau tentang mobilisasi tentara, dalam penyerangan akankah menang atau kalah. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  9. 「沙彌之戒,盡形壽男女有別,居不同寺,跡不相尋。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup menerapkan pemisahan pria dan wanita, bermukim di biara yang berbeda, tidak saling bersua walau menapaki [jalan yang sama].

    無同船車俱載,逢無道談。若持異物,無察視之;遠嫌避疑。
    Janganlah berbarengan menumpang dalam perahu atau kereta yang sama. Jikalau bertemu, jangan bercakap-cakap. Jikalau ia memegang suatu barang, jangan memeriksaïnya dengan selidik; jauhilah kecurigaan dan singkirkan keraguan.

    無書疏往來,假借裁割、浣濯衣服、及所乞求。彼若惠己,亦不宜受。若欲往時,必須耆年;慎無獨行,無止坐宿。有犯斯戒,非沙彌也。
    Janganlah berkiriman surat, atau saling mengunjungi dengan berpura-pura hendak memotong, mencucikan jubah, atau meminta apa-apa. Bilamana ia memberi sesuatu kepadamu, juga tidak sebaiknya kauterima. Jikalau hendak berkunjung, hendaknya [tunggulah] agak lanjut usiamu; jangan pergi seorang diri [ke sana], jangan singgah untuk bermalam. Barangsiapa yang melanggar śīla ini, ia bukanlah seorang śrāmaṇera.



  10. 「沙彌之戒,盡形壽非賢不友、非聖不宗。
    “Merupakan śīla bagi śrāmaṇera untuk seumur hidup tidak menjadikan yang tak bajik sebagai sahabat (kalyāṇamitra) atau yang tak suci sebagai pedoman.

    不孝之子、屠兒、獵者、偷盜、嗜酒之徒,志趣邪僻,履行凶嶮,不得交遊。往來之藝濁,虧損道行。
    Anak yang tak berbakti, tukang jagal, pemburu, maling, antek pemabuk, yang arah tujuannya sesat, yang melangkah ke genting kemalangan, janganlah engkau gauli. Sesungguhnya berkunjung-kunjungan dengan mereka amat mengeruhkan, mendatangkan kemudaratan bagi kehidupan suci.

    法服應器,常與身俱。非時不食,非法不言。食則無語,臥則無談。
    Jubah Dharma dan mangkuk kelayakan (patra–civara) hendaknya senantiasa menyertaïmu. Yang bukan untuk waktunya janganlah kaumakan; yang bukan Dharma janganlah kaukatakan. Ketika makan, jangan engkau berbicara; ketika tidur, jangan engkau bercakap-cakap.

    精勤思義,温故知新。坐則禪思,起則諷誦。戒行如是,真佛弟子。」
    Bersemangatlah menimbang makna [Ajaran], ulaslah yang lawas guna mendapat pemahaman yang baru. Ketika duduk, bermeditasi dan merenunglah; ketika bangkit, melafal dan bertadaruslah. Barangsiapa yang demikian mempraktikkan śīla, ia adalah seorang siswa Buddha yang sejati.”

(說戒已竟,次說威儀)
(Setelah homili tentang śīla selesai, berikutnya homili tentang tatakrama)






CATATAN:

¹ Dalam jilid 1 Mahāprajāpatī Sūtra 《大愛道比丘尼經》 (T. vol. 24, № 1478 hlm. 947a–948a), akan tetapi, dapat ditemukan penjelasan sepuluh “śīla” untuk śrāmaṇerī yang mirip dengan §2. Sūtra ini sepertinya berasal dari tradisi yang sama dengan teks kita.

² Urutan kesepuluh langkah latihan pada T. № 1474 adalah: (a) prāṇātipāta, (b) adattādāna, (c) abrahmacarya, (d) mr̥ṣāvāda, (e) surāmaireyamadyapāna, (f) mālāgandhavilepana, (g) uccaśayanamahāśayana, (h) nr̥tyagītavādya, (i) jātarūparajatapratigraha, dan (j) akālabhojana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar