Powered by Administrator

Translate

Kamis, 17 Maret 2022

Petikan dari Fa-hua hsüan-tsan

K’uei-chi 窺基, siswa utama Penerjemah Hsüan-tsang, menulis di jilid 2 Fa-hua hsüan-tsan 《法華玄贊》 (‘Pujian atas Kedalaman 𝘚𝘢𝘥𝘥𝘩𝘢𝘳𝘮𝘢𝘱𝘶𝘯̣𝘥̣𝘢𝘳𝘪̄𝘬𝘢 𝘚𝘶̄𝘵𝘳𝘢’, T. vol. 34, № 1723 hlm. 686a) karyanya:

持戒有五利:
Memegang Śīla (Prātimokṣa Saṃvara) ada lima manfaatnya:

一、十方佛護念。
1. Dijaga dan diingat para Buddha di sepuluh penjuru.

二、捨命時歡喜。
2. Bersukacita ketika meninggal dunia.

三、持戒者為親友。
3. Menjadi sahabat akrab para pemegang Śīla.

四、功德圓滿。
4. Jasa dan kebajikan penuh sempurna.

五、生生常得戒成其性。
5. Dari kelahiran ke kelahiran, senantiasa dapatlah Śīla menjadi tabiatnya.

《智度論》說「戒為德瓶」,即此第四。
Apa yang disebut dalam Mahāprajñāpāramitā Upadeśa, bahwa “Śīla merupakan vas kebajikan (bhadra ghaṭa)”, ialah poin keempat ini.

頌曰:
Syair berbunyi:

護念終歡喜  戒友功德圓
生常戒成性  是名戒五種

Dijaga dan diingat, di akhir bersukacita,
sahabat Śīla, jasa dan kebajikan sempurna,
terlahir senantiasa Śīla menjadi tabiat
— inilah yang dinamakan Śīla lima jenis [manfaatnya].

Selasa, 01 Maret 2022

Śīla adalah Vas yang Mampu Menampung Segala Kebajikan yang Terkumpul


福資糧者,謂:施、戒、忍,三種加行;
Perbekalan jasa meliputi tiga jenis praktik pendahuluan (prayoga): derma, moralitas, kesabaran;

智資糧者,謂:精進、靜慮、及聞慧等。
perbekalan pemahaman meliputi: pemajuan semangat, pengheningan cipta, dan kebijaksanaan berkat mendengar.

—— Mahāyāna-saṅgraha Upanibandhana 《攝大乘論釋》
(T. vol. 31, № 1598 hlm. 417b)


Nidhikaṇḍa Sutta Pāli, yang pernah kita kutip sebelumnya, menyatakan bahwa simpanan jasa-jasa diperlukan dalam meraih segala kebahagiaan — bukan hanya dalam pencapaian manusiawi dan kesenangan alam surgawi, bahkan hingga Pencerahan dari ketiga Kendaraan. Teks-teks Mahāyāna mengistilahinya dengan ‘perbekalan’ (saṃbhāra). Di jilid 8 Candrapradīpa Samādhi 《月燈三昧經》 (T. vol. 15, № 639 hlm. 603a), atau lebih dikenal dengan judul Samādhirāja Sūtra, Guru Dharma Supuṣpacandra 善花月法師 mengucapkan gāthā bagi para bodhisattva:

「為求菩提修勝因  積集福德及智慧
 習學彼故常修行  為欲救濟眾生故」

 “Demi mencari Bodhi, [para Tathāgata masa lampau] mengembangkan sebab yang unggul,
 menumpuk himpunan kebajikan-jasa dan kebijaksanaan-menuju-pemahaman.
 Belajar [meneladani] mereka, karenanya senantiasalah berlatih praktik
 demi menghendaki tertolongnya makhluk-makhluk hidup.”

Pengarang risalah (śāstra) berbeda-beda memiliki pertimbangan berbeda-beda untuk mengelompokkan pāramitā-pāramitā mana yang tergolong perbekalan jasa (puṇya saṃbhāra) dan mana yang tergolong perbekalan pemahaman (jñāna saṃbhāra) dalam penyempurnaannya. Yang sederhana adalah membagi berurutan tiga-tiga seperti dalam karya Upāsaka Asvabhāva 無性菩薩 yang menjelaskan Mahāyāna Saṅgraha di atas. Pembagian demikian juga dapat dijumpaï di bab I-26 Mahāprajñāpāramitā Upadeśa 《大智度論》 (T. vol. 25, № 1509 hlm. 172b):

欲成佛道,凡有二門:
Hendak mencapai Pencerahan Buddha, ada dua pintunya:
一者、福德, 1. Pintu kebajikan-jasa,
二者、智慧。 2. Pintu kebijaksanaan-menuju-pemahaman.

行施、戒、忍是為福德門;知一切諸法實相,摩訶般若波羅蜜,是為智慧門。
Melaksanakan derma, moralitas, kesabaran merupakan pintu kebajikan-jasa; mengetahui karakteristik sejati segala dharma, MAHĀPRAJÑĀPĀRAMITĀ, merupakan pintu kebijaksanaan-menuju-pemahaman.

菩薩入福德門,除一切罪,所願皆得;若不得願者,以罪垢遮故。
Seorang bodhisattva yang memasuki pintu kebajikan-jasa akan melenyapkan segala dosa, akan mendapatkan segala yang diharapnya; jikalau apa yang diharap tidak didapat, ialah dikarenaï terhambat kekotoran dosa.

入智慧門,則不厭生死、不樂涅槃,二事一故。今欲出生摩訶般若波羅蜜,般若波羅蜜要因禪定門,禪定門必須大精進力。
Saat memasuki pintu kebijaksanaan-menuju-pemahaman, maka takkanlah ia enggan akan saṃsāra, takkanlah ia bergemar akan Nirvāṇa, sebab keduanya adalah satu. Kini jikalau dikehendakinya MAHĀPRAJÑĀPĀRAMITĀ terbit, Prājñā Pāramitā mestilah disebabi oleh pintu semedi (Dhyāna), pintu semedi itu tentulah memerlukan kekuatan pemajuan semangat (Vīrya).

Baik dalam pengelompokan pāramitā secara di atas ataupun secara lain, penyempurnaan Śīla Pāramitā biasanya digolongkan sebagai pengumpulan perbekalan jasa. Oleh karena itu, mustahillah pāramitā-pāramitā lain dapat sempurna jikalau kita tidak memiliki Śīla dan, dengan demikian, kekurangan jasa.


Dalam Mahāyāna Śīla Sūtra 《佛說大乘戒經》 (juga disebut Śīla Saṃyukta Sūtra, T. vol. 24, № 1497 hlm. 1104a–b), Śīla diibaratkan sebagai sebuah vas kebajikan (bhadra ghaṭa), yaïtu vas ajaib yang mampu mengeluarkan permata. Jikalau vas itu tiada, bukan saja takkan muncul permata-permata baru, permata-permata yang sudah ada juga akan berantakan. Selengkapnya:

若持戒人成就一切法寶,譬如賢瓶,圓滿堅固,能盛一切珍寶;如是破損,珍寶散失。若破律儀,則捨一切善法。
Jikalau seseorang memegang Śīla, akan berhasillah ia dalam segala permata Dharma ibarat vas kebajikan yang penuh kukuh mampu menampung segala permata berharga; jikalau pecah dan rusak, permata-permata berharga itu akan hilang terserak. Jikalau seseorang memecah disiplin (saṃvara), maka terlepaslah segala dharma yang baik darinya.

Nᴀᴍᴏ Bʜᴀɢᴀᴠᴀᴛʏᴀɪ Āʀʏᴀśɪ̄ʟᴀᴘᴀ̄ʀᴀᴍɪᴛᴀ̄ʏᴀɪ!

Śīlapāramitā Devī 戒波羅蜜菩薩 merupakan personifikasi Kesempurnaan Moralitas yang digambarkan berwujud seorang deitas wanita. Ia tidak memiliki kultus independen — berbeda dengan Prajñāpāramitā yang terlebih dahulu populer, sebagai personifikasi atas sūtra-sūtra Prajñā Pāramitā — dan hanya muncul bersama dalam grup sepuluh pāramitā yang masing-masing dipersonifikasikan di Serambi Ākāśagarbha dari Garbhakośa Maṇḍala 胎藏界曼荼羅・虛空藏院.


Silaparamita Sila Paramita


Berdasarkan Vairocanābhisaṃbodhi Tantra, Garbhakośa Maṇḍala mendeskripsikan Śīlapāramitā sbb.:

身呈肉色,著羯磨衣。
Tubuhnya berwarna daging (seperti warna tubuh manusia biasa), mengenakan jubah karman.

豎右掌,食·中二指彎曲,持一短杖;杖頭有三枚寶珠,具光炎。
Menegakkan telapak kanan, ditekuknya kedua jarinya: telunjuk dan tengah, memegang sebatang tongkat pendek; di kepala tongkat tersebut ada tiga set mutiara pusaka yang semarak cahayanya.

左掌覆於膝上,目視右下方,交腳坐於蓮花上。
Telapak kirinya menyelubungi atas lututnya, matanya mengerling ke sudut kanan bawah, dengan kaki bersila ia duduk di atas bunga seroja.

Mantramnya:

OṂ ŚĪLADHĀRIṆI BHAGAVATI HŪṂ HAḤ
唵 試攞馱哩抳 婆誐嚩底 吽 郝