Kutipan dari jilid pertama Szŭ-fên lü shan-pu sui-chi chieh-mo 《四分律刪補隨機羯磨》 (‘Dharmaguptaka Karman yang Disempurnakan untuk Berbagai Kesempatan’, T. № 1808) karya Vinayācārya Tao-hsüan:
——————————————————————
諸戒受法篇第三
3. METODE PENERIMAAN ŚĪLA
——————————————————————
戒法理通義該道俗。以五戒有犯,則具戒成難。故須條貫,始終體相明練。七眾所受,次如下列:
Metode penerimaan Śīla pada prinsipnya sama untuk pravrajita maupun umat awam. Jika kelima śīla masih dilanggar, tentu sulit untuk menerima śīla lengkap [seorang bhikṣu/bhikṣuṇī]. Oleh sebab itu, substansi dan karakteristik setiap pasal harus diterangkan ujung-pangkalnya. Apa yang diterima oleh ketujuh kelompok [siswa-siswi Buddhis] akan dijelaskan secara berurutan di bawah:
Metode penerimaan Śīla pada prinsipnya sama untuk pravrajita maupun umat awam. Jika kelima śīla masih dilanggar, tentu sulit untuk menerima śīla lengkap [seorang bhikṣu/bhikṣuṇī]. Oleh sebab itu, substansi dan karakteristik setiap pasal harus diterangkan ujung-pangkalnya. Apa yang diterima oleh ketujuh kelompok [siswa-siswi Buddhis] akan dijelaskan secara berurutan di bawah:
受三歸法
(a) Metode Penerimaan Tiga Perlindungan
(a) Metode Penerimaan Tiga Perlindungan
《薩婆多論》云:“以三寶為所歸,欲令救護,不得侵陵故也。歸依佛者,歸於法身,謂一切智無學功德,五分所成。歸依法者,歸於自他盡處,謂斷欲、無欲滅諦涅槃。歸依僧者,歸於第一義僧,謂良祐福田聲聞學、無學功德也。”
Sarvāstivāda-vinaya Vibhāṣā (T. № 1440) mengatakan: “Menjadikan Triratna sebagai tempat berlindung berarti menjadikan-Nya sebagai penolong dan penjaga. Maka janganlah kita ingkar terhadap-Nya. Berlindung kepada Buddha berarti berlindung kepada Dharmakāya, yakni kualitas bajik aśaikṣa dari Ia yang Mahatahu (Sarvajña) yang, dalam lima bagian, terbentuk. Berlindung kepada Dharma berarti berlindung kepada pemotong nafsu dan keadaan bebas-nafsu, yakni Nirvāṇa, yang merupakan Kebenaran tentang Akhir Penderitaan (nirodha satya), baik yang di dalam maupun di luar diri kita. Berlindung kepada Saṅgha berarti berlindung kepada persekutuan tertinggi (paramārtha), yakni kualitas bajik dari ladang jasa yang tiada taranya, yang terdiri atas siswa-siswa yang masih berlatih (śaikṣa) maupun yang tidak perlu berlatih lagi (aśaikṣa).”
Sarvāstivāda-vinaya Vibhāṣā (T. № 1440) mengatakan: “Menjadikan Triratna sebagai tempat berlindung berarti menjadikan-Nya sebagai penolong dan penjaga. Maka janganlah kita ingkar terhadap-Nya. Berlindung kepada Buddha berarti berlindung kepada Dharmakāya, yakni kualitas bajik aśaikṣa dari Ia yang Mahatahu (Sarvajña) yang, dalam lima bagian, terbentuk. Berlindung kepada Dharma berarti berlindung kepada pemotong nafsu dan keadaan bebas-nafsu, yakni Nirvāṇa, yang merupakan Kebenaran tentang Akhir Penderitaan (nirodha satya), baik yang di dalam maupun di luar diri kita. Berlindung kepada Saṅgha berarti berlindung kepada persekutuan tertinggi (paramārtha), yakni kualitas bajik dari ladang jasa yang tiada taranya, yang terdiri atas siswa-siswa yang masih berlatih (śaikṣa) maupun yang tidak perlu berlatih lagi (aśaikṣa).”
《善見論》云:“並須師受言音相順。若言不出、或不具足、不稱名、不解故,不成。”
Menurut Samantapāsādikā (T. № 1462): “… semuanya harus mengikuti perkataan yang diucapkan oleh guru [pembimbing]. Jika suara kita tidak keluar, atau kita tidak mengucapkan dengan lengkap, atau kita tidak menyebutkan nama sendiri, atau kita tidak mengerti sama sekali, [substansi Tiga Perlindungan] tidak terbentuk.”
Menurut Samantapāsādikā (T. № 1462): “… semuanya harus mengikuti perkataan yang diucapkan oleh guru [pembimbing]. Jika suara kita tidak keluar, atau kita tidak mengucapkan dengan lengkap, atau kita tidak menyebutkan nama sendiri, atau kita tidak mengerti sama sekali, [substansi Tiga Perlindungan] tidak terbentuk.”
應云:
Maka ucapkanlah:
Maka ucapkanlah:
『我某甲盡形壽
Saya, … (sebut nama sendiri), untuk seumur hidup
歸依佛。 berlindung kepada Buddha,
歸依法。 berlindung kepada Dharma,
歸依僧。』 berlindung kepada Saṅgha.
(如是三說,得法屬已)
(Dengan mengucap tiga kali, transmisi Dharma diperoleh.)
『我某甲盡形壽
Saya, … (sebut nama sendiri), untuk seumur hidup
歸依佛竟。 telah berlindung kepada Buddha,
歸依法竟。 telah berlindung kepada Dharma,
歸依僧竟。』 telah berlindung kepada Saṅgha.
(三結已)
(Tiga kali [ucapkan] sebagai Konklusi.)
律無受法。准諸論文,具出此但受歸法,無有戒法。故論云:“三歸下有所加,得歸及戒。若無加者,有歸無戒。”
Dalam vinaya tidak diatur metode penerimaan [seperti ini]. Ini didasarkan pada teks-teks śāstra, yang menerangkan cara menerima Perlindungan saja tanpa menerima Śīla. Maka di dalam śāstra disebutkan: “Jika setelah Tiga Perlindungan ada tambahan (misalnya dengan memberikan lima, delapan, atau sepuluh langkah latihan), maka Perlindungan dan Śīla diperoleh. Jika tiada yang ditambahkan, maka hanya Perlindungan yang diperoleh, tanpa Śīla.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar