Powered by Administrator

Translate

Rabu, 15 Maret 2017

LAUKIKA ŚĪLA vs LOKOTTARA ŚĪLA

智者當觀戒有二種:
Seorang bijak hendaknya melihat bahwa śīla ada dua jenis:

一者、世戒。   1. Śīla duniawi (laukika śīla), dan
二者、第一義戒。 2. Śīla tertinggi (paramārtha śīla).

若不依於三寶受戒,是名世戒。是戒不堅,如彩色無膠。
Śīla yang diambil tanpa bersandar pada Triratna disebut śīla duniawi. Śīla demikian tidaklah kokoh, ibarat cat yang tidak mengandung bahan perekat.

是故!我先歸依三寶,然後受戒,若終身受,若一日一夜。
Oleh sebab itu, mula-mula kita harus menyatakan berlindung kepada Triratna, barulah [dapat] menerima śīla, baik untuk seumur hidup, ataupun hanya sehari semalam (yakni: Aṣṭāṅga Śīla).

—— Upāsaka Śīla Sūtra bab XXII, “Lima Śīla”
《優婆塞戒經·五戒品》
(T. vol. 24, № 1488 hlm. 1063c)


Petikan ini membahas perbedaan antara Śīla Saṃvara yang bersifat Prātimokṣa dengan yang bersifat non-Prātimokṣa. Apakah yang menjadi pembedanya? Yakni: Tiga Perlindungan. Prātimokṣa Saṃvara baru dapat terbentuk jika seseorang benar-benar yakin kepada Triratna dan menjadikan Triratna sebagai satu-satunya Pelindung. Bodhisattvakeyura-parikarma Sūtra 《菩薩瓔珞本業經》 (T. vol. 24, № 1485 hlm. 1020b) menyatakan:

入三寶海,以信為本;住在佛家,以戒為本。
Untuk memasuki laütan Triratna, keyakinan adalah dasarnya; untuk berdiam dalam keluarga Buddha (Buddhakula), Śīla adalah dasarnya.

Agar dapat mempraktikkan ajaran Buddha lebih lanjut, minimal kita harus memiliki keyakinan inisial kepada Triratna. Bagaimana kita bisa mencapai kemajuan jikalau kita tidak yakin bahwa Buddha benar-benar Telah Tercerahkan, bahwa Dharma yang diajarkan-Nya benar-benar dapat membebaskan, dan bahwa terdapat bukti nyata pribadi-pribadi yang telah merealisasi Kebebasan berkat mempraktikkan ajaran tersebut?

Seorang non-Buddhis, sebagai contoh, bisa saja mengikuti sebuah program retret meditasi Buddhis di mana pesertanya diwajibkan mengambil Aṣṭānga Śīla. Ia mungkin saja bertekad sungguh-sungguh untuk menjalankan śīla seperti para peserta Buddhis lainnya. Walau demikian, substansi Śīla yang akan terbentuk dalam dirinya hanyalah Śīla Saṃvara yang bersifat non-Prātimokṣa sebab ia tidak memiliki keyakinan kepada Triratna. Śīla yang ia jalankan tentu merupakan karma baik yang akan menghasilkan manfaat positif baginya. Akan tetapi, itu semua hanya śīla yang bersifat duniawi (laukika śīla) dan tidak dapat menjadi kondisi pendukung Pembebasan Sejati.

Prātimokṣa Saṃvara, sebaliknya, adalah seumpama cat yang memiliki bahan perekat. Meskipun avijñapti yang terbentuk telah berakhir, namun benih (bīja) yang tertanam dalam gudang kesadaran mereka yang mengambilnya akan menjadi kondisi pendukung tercapainya Pembebasan pada suatu hari di masa datang. Oleh karena itu, Prātimokṣa Saṃvara disebut “śīla yang melampaui keduniaan” (lokottara śīla) atau “śīla yang tertinggi” (paramārtha śīla).




Pada bagian lain dari Upāsaka Śīla Sūtra (hlm. 1037b) Buddha bersabda:

「善男子。諸外道等,獲得非想非非想定,壽無量劫。若不能得解脫分法,當觀是人為地獄人。若復有人,阿鼻地獄經無量劫受大苦惱,能得如是解脫分法,當觀是人為涅槃人。善男子。是故!我於鬱頭藍弗生哀愍心,於提婆達多不生憐念心。」
“Putra berbudi, pengikut ajaran non-Buddhis yang telah memperoleh Naivasaṃjñā-nāsaṃjñāyatana Samādhi, usianya berkalpa-kalpa tidak terukur. Namun, jikalau ia tidak bisa memperoleh bagian Pembebasan, pandanglah ia sebagai penghuni neraka. Sebaliknya, jikalau terdapat seseorang yang menerima penderitaan besar di Neraka Avīci selama berkalpa-kalpa yang tidak terukur, namun bisa memperoleh bagian Pembebasan, maka pandanglah ia sebagai pencapai Nirvāṇa. Putra berbudi, oleh sebab itu aku merasa iba kepada Udraka Rāmaputra, namun tidak risau akan Devadatta!”

Udraka Rāmaputra adalah guru dari Siddhārtha Gautama sebelum Ia menjadi Buddha. Meskipun ia dapat terlahir di Surga Naivasaṃjñā-nāsaṃjñāyatana (surga tertinggi dari Alam Dhyāna Tanpa-materi) berkat latihan meditasinya, setelah karma baiknya habis berkalpa-kalpa mendatang, ia akan jatuh ke neraka karena pandangan sesat. Sebaliknya, Devadatta pernah meninggalkan rumah-tangga di bawah Buddha dan menerima Prātimokṣa Saṃvara. Walau kemudian ia memberontak dan terjatuh ke Neraka Avīci, namun Buddha sendiri meramalkan Pencerahannya di masa mendatang. Oleh sebab itu, Buddha tidak risau sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar