Powered by Administrator

Translate

Selasa, 12 April 2022

Kamar yang Gelap Ribuan Tahun, Dengan Satu Pelita Teranglah


又如冬時雪自凝積,日所照故,雪自消散。行人清淨戒日舒光,罪雪盡消亦復如是。
Pun bagaikan salju musim dingin yang bertumpuk membeku: oleh pancaran matahari, buyarlah salju itu meleleh dengan sendirinya. Praktisi yang disinari matahari Śīla yang murni, salju kejahatannya juga meleleh habis sedemikian.

又如室中千年黑闇,一燈倏照,黑闇都盡。亦如行人千生之中所積黑業,……,爍黑闇業,一切都盡。
Pun bagaikan kegelapan ribuan tahun dalam sebuah kamar: oleh pancaran kilat sebuah pelita, berakhirlah kegelapan itu seluruhnya. Begitu pula praktisi yang selama ribuan kelahiran menumpuk karma hitam, …, leburlah segala karma gelap hitam itu, berakhir seluruhnya.

—— Subāhu-paripr̥cchā Tantra 《妙臂菩薩所問經》
(T. vol. 18, № 896 hlm. 759b)


Pancaran pelita yang dalam seketika menerangi “kamar gelap ribuan tahun” (varṣasahasra-sañcita-tamondhakāra) merupakan perumpamaan yang sering muncul dalam sūtra, dan populer dikutip oleh penulis-penulis Buddhis, dengan segala variasi (misalnya: mengganti ribuan dengan ratusan). Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan berbagai hal: Dharmaratna, Śīla, bodhicitta, satu pengamatan Kebenaran Sejati, buah-pikir bertobat, lafalan mantra/nama Buddha, dsb.

Mengulangi penjelasan yang sudah sering kita bahas dari Hsing-shih ch’ao 《行事鈔》 (T. vol. 40, № 1804 hlm. 25c) karya Vinayācārya Tᴀᴏ-ʜsᴜ̈ᴀɴ, bahwa:

未受戒前,惡遍法界;今欲進受,翻前惡境,並起善心。故戒發所因還遍法界。
Sebelum menerima Śīla, kejahatan kita merata (memenuhi) Dharmadhātu; kini, saat kita berhasrat maju menerima, kita menukar lingkup kejahatan sebelumnya, serta membangkitkan buah-pikir baik. Oleh karena itu, penyebab terbentuknya [substansi] Śīla terpulang pada serata Dharmadhātu.

Kejahatan kita merata terhadap segenap Dharmadhātu. Walau tidak pernah (atau mungkin pernah di kehidupan-kehidupan lampau — kita tidak ingat lagi) membentuk avijñapti khusus untuk melakukan kejahatan, batin kita senantiasa didasari tiga racun sehingga segenap Dharmadhātu bisa menjadi objek kejahatan kita: baik terhadap yang tak-hidup, maupun yang hidup. Terhadap objek hidup pun bisa mereka yang ada di enam ranah makhluk biasa (pr̥thagjana), maupun di empat ranah pribadi suci (ārya).

Akan tetapi, dengan batin didasari kasih–sayang, kini kita yakin dan berhasrat menerima Śīla para Buddha. Apa yang sebelumnya menjadi lingkup kejahatan kita, kini bertukar menjadi lingkup kebaikan. Segenap Dharmadhātu dalam seketika terliputi buah-pikir baik kita. Jadi, dapat dikatakan bahwa ruang lingkup pembentukan substansi Śīla (yang merupakan tubuh Dharma kausal) ialah serata Dharmadhātu (yang merupakan tubuh Dharma pada tataran hakiki).




Perumpamaan pancaran pelita yang tersua paling awal adalah dalam sūtra pertama Mahāsannipāta 《大方等大集經・瓔珞品》 (T. vol. 13, № 397 hlm. 4c) terjemahan Dharmakṣema sekitar tahun 414. Dalam sūtra ini Buddha memuji para Bodhisattva yang berhasil memasuki berbagai Samādhi lalu menguntungi banyak makhluk sbb.:

「善男子。譬如一處百年闇室,一燈能破;汝等亦爾,無量世中無明黑闇,今日能破。如日月寶光,住信戒施慧禪定亦爾。」
“Putra berbudi, ibarat kegelapan kamar ratusan tahun di suatu tempat, yang dengan satu pelita mampu terhancurkan, kalian pun demikian: kegelapan dari ketidaktahuan (avidyā) selama kehidupan-kehidupan yang tiada terukur, pada hari ini mampu terhancurkan. Bagaikan cahaya mustika mentari atau rembulan, berdiam dalam keyakinan (Śraddhā), moralitas (Śīla), derma (Dāna), kebijaksanaan (Prajñā), dan meditasi (Dhyāna) begitu pula.”

Maka sekali lagi di sini ditekankan pentingnya Śīla sebelum bisa memperoleh Samādhi dan Prajñā, dan Śīla tidak bisa dimiliki jikalau kita tidak yakin kepada Dharma tentang Śīla itu sendiri. Bodhisattvakeyura-parikarma Sūtra yang kita kutip sebelumnya menyatakan:

入三寶海,以信為本;住在佛家,以戒為本。
Untuk memasuki laütan Triratna, keyakinan adalah dasarnya; untuk berdiam dalam keluarga Buddha, Śīla adalah dasarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar